Rabu, 25 April 2012

kampas kopling part 1



assalamualaikum...
lama ngga main blog dan akhirnya kesampaian juga. hehe...
langsung aja ya, kemarin ada mobil land cruiser hardtop diesel masuk ke bengkel dengan cara di tarik dengan mobil lain. menurut klien, mobilnya ngga mau jalan padahal udah gas tinggi. para mekanik memvonis kampas koplingnya habis. karena saat di tanya masalah kampas kopling klien bilang dari pertama beli belum pernah ganti.padahal mobil ini umurnya sudah 20 tahun. jadi di mulailah tahap pembongkaran. karena mobil ini menganut 4x4 atau four wheel drive. maka transmisi transfernya dilepas lebih dulu. dan diturunkan lah transmisi secara pelan-pelan.
    kaget bukan kepalang saat melihat kampas kopling yang sudah di lepas beserta pegas diafragmanya. tanpa kampas, atau kampasnya sudah habis semua. biasa gejala selip saat kampas sudah mulai tipis atau tidak ada guratan lagi, tapi ini bukan guratan lagi, melainkan sisa pelatnya saja. untuk gambar. lets check it out...

bukti kampas


pelat dan paku rivet yang udah kemakan

 no comment dah

Senin, 19 Maret 2012

exavator besar yang benar-benar besar

assalamualaikum...
   langsung aja ya...semalam iseng-iseng browsing di google, cari-cari insprasi yang bisa di jadikan hayalan. waktu aku cari gambar alat berat tipe excavator bsar, kaget bukan main dapat gambar yang bikin takjub. excavator keluaran liebherr tipe 9800 ternyata besarnya bukan main.

    saya   tinggal di dekat workshop atau tempat alat beratnya PT. UNITED TRACTOR (UT) cabang samarinda jadi udah biasa liat alat berat, tapi yang satu ini belum pernah liat. evcavator terbesar yang biasa kuliat di sana adalah KOMATSU tipe PC1250. dan yang terbesar pernah kuliat sekali di bontang adalah KOMATSU PC3000. itu aja udah kayak rumah tingkat tingginya.
   
 daripada capek aku ngetiknya, mending liat sendiri aja dah potonya. cekidot :


saking besarnya sampai ngga bisa masuk ke workshopnya sendiri


klo udah di sandingkan. no comment dah..



sekian share dari saya. semoga bisa jadi ilmu. klo ada yang lebih besar dan tipe back hoe langsung share aja yaa...



praktek bongkar transmisi

bismillahirahmanirohim...
   hanya 1 kata yang bisa aku ucapkan basmalah.sebelum praktek latihan bongkar-pasang transmisi. setelah pengarahan, ngumpul catatan, sama bagi kelompok, instruktur atau guru saya pun membagi transmisi ke kelompok-kelompok masing-masing. dan bahagianya lagi aku dan teman-teman satu kelompok dapat transmisi mitsubishi L300 bensin yang terRUMIT dan terCIAMIK pokoknya dah. udah down tapi ingat 1 hal, jangan pernah menyerah sebelum melakukan...

    setelah ngambil kunci-kunci yang diperlukan di tool room. kami sekelompok bekerja sambil sesekali liat manual book yang tebel kayak buku telepon. tulisan sama gambarnya kecil-kecil lagee -_- tapi ingat 1 hal yang tadi jadi acuan dan pembakar semangat.

    utak-atik, bongkar-pasang, jungkir-balik, lompat pagar (ups, beli makan loh ya bukan bolos) akhirnya 3 jam berakhir dengan diskusi keras. kenapa setelah rapi di pasang, ring tembaga (ring syncronizer) terbalik di pasang. udah lapar, panas, haus, ngantuk. knapa mesti ada cobaan lagi. akhirnya sepakat untuk lapor ke instruktur. bagai petir di tengah kolong (?) sang instruktur berkata manis tapi membakar, kami di suruh untuk bongkar dan ngerakit ulang. waktu masih sisa 1 jam. tapi kami udah pada lemes.

    satu kelompok akhirnya sepakat buat bongkar dan ngerakit ulang. tapi dengan sistem berbeda. setiap anggota kelompok punya tugas masing-masing (harusnya dari tadi -_-") dan ngga nyampe 1 jam akhirnya selesai juga ngerakitnya. 

    akhirnya selesai juga praktek kali ini. bel pulang berkumandang. tapi kita udah terlanjur capek. jadi tidur-tidur aja dulu di bengkel.

sedikit poto-poto transmisi yang sukses bikin kita sekelompok pegel badan, pegel otak. hahahaa :D

                                                   gear mundur sama 3 tuas pemindah

perutnya udah di belah. yuuhuuu..


                                                posisi gear  dalam as utama



sekian dari saya deh buat hari ini. wasallam...
keep spirit and keep positive thinking !


Minggu, 18 Maret 2012

kenang-kenangan PKL :')

PKL, mungkin bagi anak SMA ngga terlalu penting apa itu PKL, tapi bagi anak SMK hal ini adalah laga hidup mati. lebay ah. hahahaaa :D
 waktu masa-masanya aku PKL. apa yang dulu aku ngga tau. mulai dari mesin, balancing, spooring, etika mekanik, dll jadi ngerti sedikit demi sedikit.
walau pun waktu itu sudah berlalu, tapi aku masih di bengkel tempat aku PKL. bantu-bantu sekalian cari pengalaman. why ? because experience is teacher. lelah penat bukan penghalang buat sukses..

nih foto kenang-kenangan waktu masih PKL. hahahaa...

sebelum kerja wajib foto-foto. hahahaa

belajar balancing


belajar spooring



naikkan mesin euy


ingat sekali lagi ! sebelum kerja wajib foto-foto ! hahahaa...


iwan, mitra PKLku sekaligus teman seperjuangan


dwi, teman seperjuangan. klo kerja pasti semangat. sampe ngotot biasanya.


yah...namanya juga manusia, pasti ada capeknya. klo udah ngga ada job, cari tempat pewe dah buat tidur


segini aja deh yang sempat aku foto. moga-moga di lain waktu bisa jadi pengobat kangen. klo nanti udah pada berkeluarga, atau kerja di luar kota. hahahaaa :D

pengelasan menggunakan las listrik

1. menentukan kuat arus yang digunakan.
   arus yang digunakan dalam pengelasan harusnya tepat, karena akan mempengaruhi hasil pengelasan. dalam menentukan kuat arus harus memperhatikan bebrapa hal penting, diantaranya :
  • diametr elektroda
  • tebal bahan yang dilas
  • jenis elektroda yang digunakan
  • posisi pengelasan
  •  polaritas (sifat) pengutuban
cara mengatur arus dengan cara memutar handel pada mesin las. besarnya arus yang dipilih dapat dibaca pada skala arus yang terdapat pada pesawat las.
-pengaruh besar arus terlalu besar, maka elektroda akan mencair terlalu cepat, akibatnya :
  • permukaan las akan lebih besar
  • penembusan yang dalam
  • akan terjai under cut
-pengaruh besar arus terlalu kecil, maka akan menyebabkan busur listrik sukar untuk menyala, sehingga busur listrik yang terjadi tidak stabil. panas yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar, akibatya :
  • rigi-rigi lasnya kecil dan tidak rata
  • penembusannya dangkal
-cara menyalakan busur
  untuk menyalakan busur harus liat dulu jenis pesawat las yang digunakan.

A. pesawat las AC

dengan cara menggoreskan ujung elektroda pada permukaan benda kerja yang akan dilas. seperti menyalakan batang korek, bila busur sudah jadi, pertahankan nyala tersebut untuk pengelasan.

B. pesawat las DC

dengan cara menyentuhkan ujung elektroda pada permukaan benda kerja secara tegak lurus. bila sudah menyala angkat setinggi elektroda (diameter elektroda/lingkaran)

bila pengelasan belum selesai, sementara elektroda sudah habis, maka elektroda harus diganti dan busur dinyalakan lagi dengan cara sebagai berikut :
  • jalur las harus dibersihkan dari terak las
  • nyala busur las +10mm dari jalur las tadi
  • setelah busur las terjadi cepat-cepatlah busur las di tarik kebelakang di tempat busur las terhenti
  • lanjutkan pengelasan sampai panjang yang di tentukan
2. pengaruh panjang busur
    panjang busur juga akan mempengaruhi hasil pengelasan :
    A. bila panjang busur tepat L=D, maka cairan elektroda akan mengalir dan mengendap dengan baik. sehingga akan menghasilkan rigi-rigi las yang halus dan baik, serta percikan teraknya halus.

    B. bila busur terlalu panjang L>D, maka cairan elektroda akan mengalir dan menyebar. sehingga akan menghasilkan rigi-rigi las yang kasar, tembusannya dangkal dan percikan teraknya kasar serta keluar dari jalur las.

    C. bila busur terlalu pendek L<D, busur yang terjadi sukar dipelihara sehingga sering terjadi pembekuan pada ujung elektroda yang mengakibatkan rigi-rigi las tidak rata, tembusan las tidak baik dan percikan teraknya kasar serta berbentuk bola.

3. gerakan dan pengaruh kecepatan elektroda pada hasil las

    A. gerakan elektroda
             pada waktu mengelas elektroda harus digerakkan agar memperoleh dampak yang diinginkan, gerakan elektroda itu diantaranya adalah :
  • gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda, gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak busur listrik agar tetap.
  • gerakan ayunan elektroda, gerakan ini fungsinya untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki.
  • gerakan ayunan segitiga/zigzag, gerakan ini fungsinya untuk mendapatkan penembusan yang baik diantara dua celah plat.
    B. pengaruh kecepatan elektroda pada hasil las
           kecepatan tangan menarik atau mendorong elektroda pada waktu mengelas harus stabil, sehingga akan memperoleh rigi-rigi las yang rata dan halus dengan penembusan yang baik jika elektroda digerakkan trlalu cepat, maka pemanasan bahan dasar kurang, sehigga akan diperoleh rigi-rigi las yang kecil dengan penembusan dangkal. jika elektroda digerakkan terlalu lambat, maka akan diperoleh rigi-rigi las yang lebar dan kuat dengan penembusan yang dalam. bahkan kadang-kadang menimbulkan kerusakan pada sisi las atau yang sering disebut under cut.

demikian sedikit catatan dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. keep spirit okey !!

sedikit tentang electronic power steering

sistem EPS (Electronic Power Steering) menggunakan motor elektrik untuk menghasilkan kekuatan bantuan pada steering mekanisme sehingga mengurangi usaha kemudi yang dibutuhkan oleh pengemudi.
prinsip cara kerja EPS pada dasarnya sama dengan hydraulic power steering kecuali hal-hal berikut :
  • torque sensor digunakan sebagai pengganti valve body unit
  • electric assist motor digunakan sebagai pengganti hydraulic power cylinder
  • adanya penambahan EPS control unit
torque sensor mendeteksi resistensi jalan dan arah putaran steering wheel serta mengirim sinyal ke EPS control unit.
    berdasarkan sinyal ini dan sinyal dari speed sensor, EPS control unit menentukan arus yang dibutuhkan dan mengirimnya ke assist motor. kemudian motor berputar untuk menggerakkan steering rack ke kiri atau ke kanan lewat recirculating ball screw. karena usaha kemudi yang di butuhkan oleh pengemudi berkurang.